Kamis, 09 Januari 2020

Gaharnya Truk Modifikasi dari Lukisan 3D hingga Ada Minibarnya

Truk dengan konsep 3D art. TEMPO/Pribadi Wicaksono 


Yogyakarta - Sebanyak 170 unit truk yang telah dimodifikasi akan turut dalam event Jogja Truck Festival 2018 yang dihelat di Yogyakarta Sabtu-Minggu, 8-9 September 2018. Truk modifikasi itu bakal bertarung memperebutkan piala bergilir dari Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Pakualam X untuk berbagai kategori. Mulai dari The Best Truck Exterior, The Best Truck Interior, Audio Peformance, Extrem Modification, dan lainnya.


Sebelum event itu digelar, sebanyak 30 truk dibawa keliling Kota Yogya pada Jumat 7 September 2018 untuk dipertontonkan pada publik. Truk hasil modifikasi dari berbagai karoseri pada truk itu saat dibawa konvoi membuat warga tercengang. Berbagai konsep diusung para pemilik dan perwakilan karoseri.

Misalnya saja truk yang dikendarai warga Yogya, Nugroho, 26 tahun. Nugroho membawa sebuah truk modifikasi milik perusahaannya, Delapan Pelangi Trans Logistik Yogya.

Sekilas dari luar truk Nugroho itu modifikasinya biasa saja, meniru model truk Scania yang mengusung konsep futuristik. Namun begitu menengok interior di dalamnya, orang bakal terkesima dengan konsep custom yang diusung yakni mini bar. Lengkap dengan botol botol minuman alkohol import dan beberapa gelas sloki di bagian tengah.

 

 "Kami usung konsep minibar ini karena kesannya lebih elegan dan berkelas, seolah olah berada di sebuah mobil mewah," ujar Nugroho yang mengatakan butuh biaya Rp 20 juta untuk merombak interior Mitsubishi Canter itu. Nugroho memastikan jika hiasan minuman alkohol itu hanya untuk kontes, bukan untuk mabuk mabukan saat berkendara

Tak kalah ekstrimnya dengan truk yang ditunggangi warga asal Lampung, Aden Kusumawijaya, 32 tahun. Mengusung konsep modifikasi ekstrim juga, Aden merogoh biaya sedikitnya Rp 100 juta demi merombak total Mitsubishi Canter nya agar tampil menawan dan lebih nyaman. Truck Aden ini tampil garang dengan muka ala Truck Scania dengan balutan warna dominan merah dan emas.

"Suspensi hidrolis truk ini saya buat pengaturannya secara manual semua, jadi saat melewati jalur ringan dan berat bisa diatur kebutuhannya, suspensi nggak gampang patah saat lewat jalan rusak, " ujar Aden.



Sedangkan Bayu Putro, peserta asal Klaten membawa truk yang bak nya diberi sentuhan gambar 3 dimensi serta airbrush.

Ketua Penyelenggara Jogja Truck Festival, Indro Kimpling Suseno mengatakan lewat event itu pihaknya ingin mengenalkan pada masyarakat bahwa truk pun bisa tampil trendy dan customized.
"Peserta event ini berasal dari 14 provinsi mulai Kalimantan, Padang, Bali, hingga Lombok. Kami memberikan suatu derajat seni kreativitas terhadap truk," ujarnya.


Indro menjelaskan bahwa tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah panorama Indonesia. Bermacam jenis modifikasi mulia dari lukisan, airbrush, hingga cutting sticker mengangkat tema tersebut. Di sisi lain, Indro berharap tema tersebut dapat mengikis tema-tema seksis yang selama ini terpampang di badan truk.

Dalam event ini selain pameran dan kompetisi ada juga demo air suspension truck, parade miniatur truk dan lainnya.

Kepala Polresta Yogyakarta, Ajun Komisaris Besar Armaini mengapresiasi kegiatan kali ini. Ia pun berharap agar para pengemudi truk bisa menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas. "Luar biasa truk peserta kontes ini, semoga bisa menjadi pendorong para driver untuk menjadi pelopor berlalu lintas. Keselamatan lalu lintas nomor satu," ujarnya.

Sumber : https://otomotif.tempo.co/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar